Keutamaan Ibadah di Bulan Rajab, Tujuan Apa Motivasi?

  • Feb 25, 2020
  • Kalisari

Kalisari,- 2 Bulan menjelang Bulan Suci Romadhon, umat islam terlebih dahulu menginjakan kakinya pada Bulan Rajab. Bagaimana penjelasan tentang Bulan Rajab, berikut kutipan yang di dapat dari nu.or.id. Bulan Rajab adalah bulan istimewa. Banyak keutamaan ibadah yang bisa diraih pada bulan Rajab ini. Keistimewaan bulan Rajab di antaranya perintah melaksanakan shalat lima waktu yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra' dan Mi'raj. Di bulan istimewa ini umat Islam dianjurkan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah seperti shalat, puasa, shalawat, dan istighfar. Semua ibadah yang dilakukan ini harus diniatkan karena mengharapkan ridla Allah dengan penuh keimanan dan keyakinan. Hal ini dijelaskan Pengasuh Pondok Pesantren Al Muawanah Fajaresuk, Pringsewu, Lampung KH Tamrin Mahera saat mengupas materi Keutamaan Bulan Rajab dalam Kitab Duratun Nasihin. Penjelasan ini disampaikannya pada Ngaji Ahad Pagi (Jihad Pagi) di aula Gedung PCNU Kabupaten Pringsewu, Ahad (10/3). "Keutamaan-keutamaan yang ada di bulan Rajab diberikan kepada yang percaya. Bagi yang tidak percaya tidak perlu diberikan penjelasan tentang fadhilah bulan Rajab," ungkapnya. Di bulan istimewa ini umat Islam dianjurkan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah seperti shalat, puasa, shalawat, dan istighfar. Semua ibadah yang dilakukan ini harus diniatkan karena mengharapkan ridla Allah dengan penuh keimanan dan keyakinan. Hal ini dijelaskan Pengasuh Pondok Pesantren Al Muawanah Fajaresuk, Pringsewu, Lampung KH Tamrin Mahera saat mengupas materi Keutamaan Bulan Rajab dalam Kitab Duratun Nasihin. Penjelasan ini disampaikannya pada Ngaji Ahad Pagi (Jihad Pagi) di aula Gedung PCNU Kabupaten Pringsewu, Ahad (10/3). "Keutamaan-keutamaan yang ada di bulan Rajab diberikan kepada yang percaya. Bagi yang tidak percaya tidak perlu diberikan penjelasan tentang fadhilah bulan Rajab," ungkapnya. Ia pun menghimbau jamaah agar dalam melaksanakan ibadah tidak terpaku pada keutamaan saja namun menjadikan hal tersebut sebagai motivasi ibadah. Jika niat ibadah hanya meraih keutamaan saja maka keutamaan tersebut bisa saja hilang. "Kalau niat beribadah adalah imanan wa ihtisaban (iman dan mengharap ridho Allah), maka keutamaan akan datang sendiri dan dapat diraih," jelasnya. Lebih lanjut, Kiai Tamrin memaparkan fadhilah ibadah di bulan Rajab diantaranya puasa yang diterangkan dalam Kitab Duratun Nasihin. Puasa selama dua hari di bulan Rajab jelasnya, akan mendapatkan balasan kemuliaan dari Allah serta seisi dunia. "Puasa tiga hari terhindar dari bala dan penyakit jiwa. Puasa tujuh hari ditutup tujuh pintu neraka. Puasa delapan hari dibuka delapan pintu surga. Puasa 10 hari tidak dihisab amalnya. Puasa 15 hari akan diampuni dosa sebelumnya serta mengganti keburukan dengan kebaikan," jelasnya. Dalam bulan Rajab juga dianjurkan melakukan shalat sunnat ba'da Maghrib 20 raka'at 10 salam dengan keutamaan akan dijaga oleh Allah dari kesulitan di dunia dan akhirat. (Muhammad Faizin) Kemudian ada anjuran doa yang dapat diamalkan, ketika memasuki Bulan Rajab, umat Islam dianjurkan untuk memohon keberkahan hidup kepada Allah SWT. Mereka dianjurkan untuk memohon doa panjang umur selama bulan Rajab agar dapat mengalami bulan mulia Sya‘ban dan Ramadhan. Adapun lafal doa yang lazim dibaca adalah sebagai berikut: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ Allâhumma bârik lanâ fî Rajaba wa Sya‘bâna wa ballighnâ Ramadhânâ Artinya, “Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Bulan Sya’ban. Sampaikan kami dengan Bulan Ramadhan.” Doa panjang umur itu juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana riwayat hadits berikut: كان إذا دخل رجب قال اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان Artinya, “Jika masuk bulan Rajab, Rasulullah berdoa, ‘Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Sya‘ban. Sampaikan kami ke Bulan Ramadhan.’” Syekh Ibnu Rajab menyimpulkan bahwa riwayat ini menganjurkan umat Islam untuk memohon panjang umur dengan niat untuk menambah kebaikan dan beramal saleh di masa mendatang. Pandangan Ibnu Rajab ini dikutip oleh Syekh Abdur Rauf Al-Munawi ketika mensyarahkan kumpulan hadits Jami‘us Shaghir berikut ini: قال ابن رجب: فيه أن دليل ندب الدعاء بالبقاء إلى الأزمان الفاضلة لإدراك الأعمال الصالحة فيها فإن المؤمن لا يزيده عمره إلا خيرا Artinya, “Syekh Ibnu Rajab mengatakan, pada hadits ini terdapat dalil anjuran doa panjang umur hingga waktu-waktu utama (Ramadhan) agar dapat melakukan amal saleh di waktu-waktu tersebut. Pasalnya, tidak bertambah usia orang beriman melainkan bertambah kebaikannya,” (Lihat Abdur Rauf Al-Munawi, Faidhul Qadir bi Syarhi Jami‘is Shaghir, [Beirut, Darul Makrifah, 1972 M/1391 H], cetakan kedua, juz V, halaman 131). Dari keterangan ini kita dapat menyimpulkan bahwa niat dan itikad baik patut menjadi perhatian bagi kita dalam memohon panjang umur, yaitu niat beramal saleh dan memperbaiki diri untuk mengisi umur yang tersisa. Wallahu a‘lam. https://www.nu.or.id/post/read/103451/keutamaan-ibadah-di-bulan-rajab-tujuan-apa-motivasi  https://islam.nu.or.id/post/read/87490/anjuran-doa-panjang-umur-selama-bulan-rajab-dan-syaban