STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat )

  • Sep 30, 2019
  • Kalisari

Kalisari,-  Apakah STBM itu? STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. STBM terdiri dari 5 pilar:

    1. Stop buang air besar sembarangan;
    2. Cuci tangan pakai sabun;
    3. Pengelolaan air minum/makanan rumah tangga;
    4. Pengelolaan sampah rumah tangga;
    5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Program nasional STBM dikhususkan untuk skala rumah tangga, sehingga program ini adalah program yang berbasis masyarakat, dan tanpa memberikan subsidi sama sekali bagi rumah tangga. Kata kunci untuk STBM:
  • sanitasi total
  • berbasis masyarakat
  • skala rumah tangga
  • metode pemicuan
  • monitoring partisipatif
Apakah STBM itu sebuah proyek? Bukan. STBM adalah program nasional. Ada banyak proyek/donor/NGO yang melaksanakan program STBM. Apakah beda proyek dan program? Proyek:
    • Proyek pemerintah biasanya memiliki satu donor;
    • Memiliki batas waktu pelaksanaan/bersifat sementara dan non rutin;
    • Dilakukan oleh satu institusi/lembaga.
Program:
    • Memiliki waktu pelaksanaan relatif lebih panjang (sesuai dengan perencanaan pemerintah);
    • Tidak tergantung oleh satu donor;
    • Dilakukan oleh banyak pihak (proyek, donor, LSM/NGO, swasta, dll)dalam waktu bersamaan
Pada hari ini (30/09/2019), Kalisari di jadwalkan akan di tinjau dari tim Kecamatan yang terdiri dari Petugas Kesehatan Puskesmas, Forkompincam dan juga di dampingi dari Kader desa. Tinjauan yang dilakukan adalah bertujuan untuk mengecek, apakah Kalisari sudah siyap menjadi Desa STBM dengan memenuhi kriteria yang ada diatas tadi, setelah sebelumnya sudah berkomitmen menjadi Desa Open Defecation Free (ODF) pada tahun sebelumnya. Dan ini adalah tindak lajut dari desa ODF menuju desa STBM, alhasil tinjauan ini benar-benar menyasar ke warga baik yang sudah atau belum menerapkan STBM, kemudian pada tanggal 15 Oktober 2019, dari tim Kabupaten yang akan meninjau langsung. Pekerjaan rumah kah untuk Desa, untuk Kader, untuk Puskesmas ??? Jelas ini suatu pekerjaan rumah yang harus di tindak lanjuti, dari Kader memberi dorongan agar berperilaku hidup sehat, Desa memberikan dukungan dana melalui pembangunan jamban umum atau septitank komunal, dari puskesmas aktif dalam penyuluhan dan sosialisasi baik kepada kader maupun masyarakat langsung. Dan PR yang paling berat adalah, MERUBAH PERILAKU manusia itu sendiri, merubah perilaku yang tadinya tidak peduli dengan hidup sehat menjadi peduli akan hidup sehat, mulai dari hal yang sederhana, cuci tangan pakai sabun dan jangan buang besar di sungai atau kolam. Dengan begitu, jika perilaku masyarakat sudah bisa di atur, maka pembangunan dan dorongan dari kader tidak akan berbuah sia-sia. [caption id="attachment_347" align="aligncenter" width="300"] Pengarahan dari Tim Puskesmas[/caption] [caption id="attachment_346" align="aligncenter" width="300"] Contoh CTPS ( Cuci Tangan Pakai Sabun )[/caption] [caption id="attachment_345" align="aligncenter" width="300"] Tinjauan ke Rumah Warga[/caption]

Semoga dengan adanya tinjauan dari Puskesmas, perilaku warga masyarakat dapat dibangun ke arah yang lebih baik, karena kesehatan sangat berarti manakala kita sakit dan bahkan kesehatan itu sangatlah mahal. (ajund/red).

[caption id="attachment_351" align="aligncenter" width="300"] Bhabinsa ikut dalam Peninjauan[/caption] [caption id="attachment_352" align="aligncenter" width="300"] Bhabinsa dan Kader ikut dalam Peninjauan[/caption]